Kandungan kimia
Tanaman
memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang
disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan
bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut,
tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup
lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam
seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic,
glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan
metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid
adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim
heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari
tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang
ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para
ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih
merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung
senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari
buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic”
dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas
hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Kandungan
kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri,
hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol,
eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena,
dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia
bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas
sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga
bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan.
Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin
dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.
PENGGUNAAN
Obat Keputihan
Pada awal tahun 2002, di sebuah desa
di lereng Gunung Merapi, herbalis Bambang Sadewo, penulis buku Basmi
Penyakit dengan Sirih Merah, secara tidak sengaja menemukan tanaman ini.
Warna bagian bawahnya merah mengkilap dengan bentuk daun tidak berbeda
dengan sirih hijau. Tamanannya menjulur memanjang dan beruas.
Rasa daun sirih merah sangat pahit. Aromanya lebih tajam bila dibandingkan dengan sirih hijau.
Meski
kandungan kimia tanaman ini belum diteliti secara detail, dari hasil
krematogram diketahui daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa
polevenolad, tanin, dan minyak atsiri. Efek zat aktif yang terkandung
daun sirih merah dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir.
Daun
sirih merah memiliki efek mencegah ejakulasi dini, antikejang,
antiseptik, analgetik, antiketombe, mengendalikan gula darah, lever,
antidiare, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan nyeri. Juga
dipercaya mampu mengatasi radang paru, radang tenggorokan, radang gusi,
hidung berdarah atau mimisan, dan batuk berdarah.
Ekstrak daun sirih merah juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab
sariawan. Selain itu, berkhasiat mengurangi sekrasi pada liang vagina,
keputihan dan gatal-gatal pada alat kelamin, sekaligus sebagai pembersih
luka (efek antiseptik).
Secara empiris ekstrak daun sirih merah
dalam pemakaian tunggal atau diformulasikan dengan tanaman obat lain
mampu membatasi aneka keluhan. Contohnya gangguan gula darah, peradangan
akut pada organ tubuh, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan
kanker rahim, leukemia, TBC dan radang hati, wasir, jantung koroner,
darah tinggi, dan asam urat.
Hasil penelitian Andayana
Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM
Yogyakarta, sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa
polifenolat, tannin dan minyak atsiri. Memanfaatkan daun sirih merah
ini, selain dalam bentuk segar, bisa juga dengan teknik pengeringan
memakai sinar matahari.
Herbalis Bambang Sadewo menjelaskan,
rajangan dauh sirih merah yang telah 60 persen kering ditempatkan di
tampah yang ditutup dengan kain hitam transparan. Penutupan dengan kain
ini agar daun tidak kabur terbawa angin.
Setelah kering benar,
daun sirih merah dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal transparan
atau bening. Tujuannya, agar kualitas sirih merah tetap terjamin dan
bisa bertahan hingga satu tahun.
Ramuan sirih merah, tunggal atau campuran
Untuk
meramu daun sirih merah, menurut herbalis Bambang Sadewo, dapat secara
tunggal atau dicampur dengan tanaman obat lain. Berikut beberapa contoh
ramuan daun sirih merah untuk beragam gangguan:
1. Jantung
Ramuan tunggal:
-
Ambil daun sirih berukuran sedang sebanyak 3-4 lembar atau ukuran
kecil 6-8 lembar. Cuci bersih, kemudian diiris kecil-kecil. Rebus dengan
air sebanyak 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa 2 gelas, lalu
saring. Ramuan ini diminum selagi hangat, dua kali sehari sebelum
makan. Sekali minum satu gelas.
Ramuan dengan tanaman obat lain:
-
Siapkan daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 3-4 lembar, daun asam
30 gram, belimbing sayur 2 buah, umbi dea kering 3 gram dan daun
gingseng 4 lembar. Semua bahan dicuci bersih, diiris kecil-kecil, lalu
direbus dengan tiga gelas air (600 ml) hingga tersisa 1,5 gelas. Ramuan
ini diminum tiga kali sehari selagi hangat. Bisa ditambah satu sendok
teh madu. Sekali minum setengah gelas.
2. Diabetes
Ramuan tunggal:
-
Petik tiga lembar daun sirih merah setengah tua dan daun keenam atau
ketujuh dari pucuk. Cuci bersih semua daun, kemudian iris kecil-kecil.
Rebus dengan air sebanyak tiga gelas (600 ml) sampai mendidih dan
tersisa 1,5 gelas. Minum sehari tiga kali sebelum makan, sekali minum
setengah gelas.
Ramuan dengan tanaman obat lain:
- Ambil
tiga lembar sirih merah ukuran sedang, 40 gram kulit kayu gayam yang
sudah dibersihkan bagian luarnya, dan 30 gram kulit kayu jamblang
kering. Bahan-bahan ini diseduh dengan 2 gelas (400 ml) air hingga
mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring, minum sehari dua kali tiap pagi
dan sore hari sebelum makan. Sekali minum setengah gelas.
3. Organ mulut
-
Daun sirih segar sebanyak 5 lembar, dicuci dan direbus dengan dua
gelas (400 ml) sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Dinginkan, dan pakai
untuk obat kumur tiga kali sehari.
Catatan: Ramuan ini sangat baik untuk mengobati gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, bau mulut, dan radang tenggorokan.
4. Batuk atau penambah nafsu makan
-
Siapkan daun sirih merah yang tidak terlalu tua sebanyak 10 lembar,
cuci, kemudian rendam dalam alkohol 70 persen selama 30 menit agar
bakteri yang menempel pada daun mati. Daun sirih merah ditambah gula
putih 100 gram direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan
tersisa satu gelas. Setelah dingin, tuangkan ke dalam botol yang bersih
dan steril. Ramuan ini bisa diminum tiga kali sehari, sekali minum satu
sendok makan.
5. Organ kewanitaan
- Daun
sirih merah tua sebanyak 8 lembar dicuci bersih, kemudian diiris-iris
selebar 1 cm. Rebus dengan air 800 ml sampai mendidih. Setelah dingin,
dipakai untuk membersihkan organ kewanitaan dua kali sehari.
6. Radang mata
-
Ambil daun sirih merah yang agak muda (daun kelima dari pucuk)
sebanyak 4 lembar, cuci bersih. Rebus dengan air dua gelas hingga
mendidih dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, air tersebut digunakan
untuk merendam mata yang sakit.
Cara pemakaian: Mata dibersihkan
(cuci muka) kemudian direndam dengan air rebusan sirih merah secukupnya
menggunakan gelas khusus. Gunakan tidak lebih dari tiga kali sehari agar
tidak terjadi iritasi pada lapisan mata.
Sumber :
http://balittro.litbang.deptan.go.id
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/03/11/15343935/Sirih.Merah..Obat.Beragam.Penyakit